Pernahkah kita mengalami ketika kita sedang jalan-jalan tiba-tiba hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung hmm tentunya ini sangat menyebalkan. Lalu semua baju dan perlengkapan kita pun basah kuyup sampai kita merasa kedinginan. Namun malah sebaliknya ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah? Atau mungkin saat banyak pekerjaan, ditunggu rekan kerja, ada miting dan hal menunggu lainya kita terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, macet, lelet, seolah waktu dan kondisi membiarkan kita terlambat.
Tapi terkadang hidup itu tak sesuai dengan yang ingin kita mau ketika kita ingin melaju dengan tenang, penuh penghayatan, perjalanan penuh kenikmatan,ehh pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah, dongkolkah? Mengapa keadaan seperti ini seringkali kita alammi bahkan tidak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan “apes, kurang hoki, ketidakmujuran”? seharusnya semua harus kita syukuri kita sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita.
Banyak misteri yang ingin alam bagikan kepada kita sebenarnya itulah cara alam mengajak kita untuk tersenyum menikmati hidup, melatih kesabaran, menertawakan diri kita sendiri, dan bergurau secara nyata. Kejengkelan itu muncul sebenarnya dari diri kita sendiri karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan.
Kita hanya mementingkan ego yang ada dalam diri sendiri. Kita lupa bahwa banyak orang waktu atau kegiatanya lebih berharga dari kita jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum dengan rasa syukur, meski secara kecut, hmmmmmmm.. hidup itu untuk disyukuri….